BANGKITLAH WAHAI DIRIKU
Sore berubah menjadi malam yang redup
Hari ini menuju ke hari yang lainnya
Aku menyadari
Menyadari bahwa diriku ini
Selalu terjebang di dalam ambisi yang tak pernah terwujud
Aku bagaikan orang orang yang hanya memikirkan dirinya
Aku gelisah, khawatir, takut
Tapi, semua itu bagaikan pendorong
Pendorong yang akhirnya membuatku bergerak
Untuk mencari posisiku yang lebih baik diluar sana
Rasa sedih, marah, dan takut
Bercampur menjadi satu di dalam hatiku
Tapi kuterima semua itu dan kulepaskan begitu saja
Kubiarkan semuanya hanyut bagaikan hilang bersama hembusan angin
Aku ini manusia
Manusia sederhana dengan berbagai dilema yang rumit
Tapi kurubah pemikiran naifku ini
Kuyakinkan diriku bahwa setiap masalah dapat dihancurkan
Setiap perasaan pahit yang dulu kurasakan
Kulepaskan semuanya hingga mengosongkan ruang dihatiku
Kuisi ruangan itu dengan semangat membara untuk masa depan
Masa depan cerah yang selalu kuimpikan
Setiap waktu
Sedikit demi sedikit
Perlahan kurakit setiap ego berantakan yang bersarang dikepalaku
Kulepaskan yang suram
Kugenggam yang cerah
Kucari kawan kawan yang memiliki jiwa searah denganku
Aku bergerak dari gelapnya malam
Menuju pagi yang cerah dan penuh dengan kehangatan
Kehangatan itu adalah rasa saling peduli
Ia tumbuh dari toleransi yang kami bangun secara tak sadar
Akan kulanjutkan langkahku
Bersama kawan kawan yang berada disisiku
Menuju cakrawala yang selalu menjadi impian kecil dihatiku
(Catatan : puisi ini menceritakan tentang seseorang yang selama ini kehidupannya sesalu suram karena ia terkekang oleh ambisi besar yang tak pernah ia capai dan pemikiran sempitnya, tetapi setelah sekian lama ia merakan bahwa seharusnya dirinya bisa lebih baik dari kondisinya yang sekarang. Ia mulai menata hati dan pikirannya, membuang keyakinan yang salah dan mempertahankan apa yang layak ia perjuangkan bersama dengan kawan kawan baru yang punya pandangan serupa. puisi ini terinspirasi dari sebuah lagu yang berjudul Zona Nyaman karangan Fourtwnty)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar